Rumah Musafir Ilmu

Tutorial,Skripsi,Download Materi, dll

Cerita Blakblakan Anggota Geng Motor Pita Kuning

Cerita Blakblakan Anggota Geng Motor Pita Kuning - Hallo sahabat Rumah Musafir Ilmu, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Blakblakan Anggota Geng Motor Pita Kuning, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Ringan Ria, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cerita Blakblakan Anggota Geng Motor Pita Kuning
link : Cerita Blakblakan Anggota Geng Motor Pita Kuning

Baca juga


Cerita Blakblakan Anggota Geng Motor Pita Kuning

TEMPO.CO , Jakarta:- Geng motor yang satu ini bukan geng motor biasa. Mereka bergerak secara terorganisasi dan memiliki disiplin yang tinggi. Dalam setiap aksinya, mereka menandai diri untuk memudahkan koordinasi. Diduga, aksi geng motor terorganisasi ini dilakukan oleh prajurit TNI.
Penyerangan yang terjadi pada 7, 8, dan 13 April lalu dilakukan sebagai reaksi atas terbunuhnya anggota TNI AL, Kelasi Satu Arifin Siri. Seorang prajurit bercerita kepada Tempo, Jumat 20 April 2012 lalu, di sebuah tempat di Jakarta Pusat. Berikut ini petikan wawancaranya.


Geng motor berambut cepak atau berpita kuning dibentuk oleh anggota TNI?
Ya, khususnya Angkatan Laut. Ada sekitar 70 anggota AL dalam kelompok itu. Kelompok ini memang dibentuk sebagai reaksi atas tewasnya Kelasi Arifin Siri, 31 Maret lalu.

Sengaja berpita kuning?

Pita kuning itu bukan identitas, tapi penanda untuk pemberi komando. Kalau ada masalah dan massa harus dipecah, anggota harus mengikuti komando yang berpita kuning.

Ini operasi resmi?

Bisa dikatakan abu-abu. Kami tidak mendapat perintah resmi, tapi juga tak dilarang melakukan operasi ini. Atasan tentu tahu. Tapi alur komandonya saya tak tahu pasti. Seperti standar operasi intelijen, ada garis komando yang hilang.


Mengapa harus begitu?
Polisi sangat lamban mengusut kasus ini. Kami tidak langsung muncul setelah Arifin tewas. Ada jeda sekitar satu minggu sebelum penyerangan yang pertama. Untuk balas dendam, jeda waktunya terlalu lama. Tapi, kalau kami tidak mau menimbulkan kecurigaan, jeda waktu ini terlalu singkat. Tujuan kami memang ingin menunjukkan kepada polisi: »Kalau kalian tidak bergerak, kami bisa bergerak sendiri.”

Pengeroyokan ini acak atau terencana?

Terencana. Semua yang kena itu memang target kami. Sebenarnya kami sudah tahu siapa saja yang mengeroyok dan menyebabkan Arifin meninggal. Kami tidak bertindak menyapu bersih semua kelompok, hanya target tertentu.

Termasuk menghilangkan nyawa pun terencana?
Tentu kami tidak berencana membuat mereka tewas. Awalnya, kami hanya berencana menciduk, yah, dipukuli sih pasti.... Tapi, setelah itu, akan kami serahkan ke polisi. Tapi ada beberapa orang yang melawan dan akhirnya meninggal. Anggi, misalnya, ia mengeluarkan sangkur. Situasi jadi sulit dikendalikan sampai akhirnya ia meninggal.


Menurut Anda, mengapa polisi lamban?
Kami yakin ada anak jenderal polisi berbintang tiga yang terlibat dalam geng motor YGEN yang mengeroyok Arifin malam itu. Informasi ini juga sudah dikonfirmasi oleh intel satuan lain.


Ia juga turut menyebabkan meninggalnya Arifin?
Tujuh puluh persen tidak. Tapi, kalau polisi hanya melindungi anak jenderal itu, tentu yang lain akan »nyanyi”. Jadi, semua dilindungi.


l ANGGRITA DESYANI | ENDRI K


Demikianlah Artikel Cerita Blakblakan Anggota Geng Motor Pita Kuning

Sekianlah artikel Cerita Blakblakan Anggota Geng Motor Pita Kuning kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Cerita Blakblakan Anggota Geng Motor Pita Kuning dengan alamat link http://bismillah-go.blogspot.com/2012/04/cerita-blakblakan-anggota-geng-motor.html
Bagikan :
+
0 Komentar untuk "Cerita Blakblakan Anggota Geng Motor Pita Kuning"

TINGGALKAN KOMENTAR DISINI

PROVIDER HOSTING

PROVIDER HOSTING
Penyedia Layanan Hosting, Domain, Reseller Hosting Professional
 
Support By Pringsewu Host
Back To Top