Judul : JERITAN KORBAN CHAT (ING)
link : JERITAN KORBAN CHAT (ING)
JERITAN KORBAN CHAT (ING)
Klik Tuk INFORMASI GRATISnya |
Pertama kali dia menjawab, “Menurutku, itu kurang baik dan kurang cocok bagimu, karena kamu telah bersuami.” Tapi aku berhasil membujuknya, dan dia pun menghadirkannya. Aku bersumpah kepadanya tidak akan menyalahgunakannya. Dia setuju. (Seandainya saja dia tidak setuju).
Aku masuk dunia internet dengan penuh kegembiraan dan kebahagiaan. Suamiku pergi bekerja dan aku mejelajahi internet setiap hari. Kadang- kadang juga ketika dia ada di rumah. Dia tidak pernah bertanya apa yang aku lakukan, karena dia percaya kepadaku. Hari berlalu… seorang temanku pengguna internet menceritakan kepadaku tentang chatting. Dia berkata kepadaku bahwa itu sangat mengasyikkan. Orang orang saling berbicara selama berjam-jam tanpa terasa. Pertama kali aku hanya menganggapnya perbincangan sambil lalu. Saat itulah aku mengenal seseorang. Kami setiap hari chatting. Orang ini berakhlak mulia. Belum pernah aku menemukan orang seperti dia di antara orang-orang yang chatting denganku. Berjam-jam aku dan dia chatting. Suamiku menghampiriku, melihatku dan dia marah karena waktuku habis hanya di depan internet. Walaupun aku mencintai suamiku clan aku belum melihat cinta seperti cintaku kepadanya. Akan tetapi aku juga mengagumi, hanya mengagumi, orang yang berbincang denganku lewat chatting.
Aku masuk dunia internet dengan penuh kegembiraan dan kebahagiaan. Suamiku pergi bekerja dan aku mejelajahi internet setiap hari. Kadang- kadang juga ketika dia ada di rumah. Dia tidak pernah bertanya apa yang aku lakukan, karena dia percaya kepadaku. Hari berlalu… seorang temanku pengguna internet menceritakan kepadaku tentang chatting. Dia berkata kepadaku bahwa itu sangat mengasyikkan. Orang orang saling berbicara selama berjam-jam tanpa terasa. Pertama kali aku hanya menganggapnya perbincangan sambil lalu. Saat itulah aku mengenal seseorang. Kami setiap hari chatting. Orang ini berakhlak mulia. Belum pernah aku menemukan orang seperti dia di antara orang-orang yang chatting denganku. Berjam-jam aku dan dia chatting. Suamiku menghampiriku, melihatku dan dia marah karena waktuku habis hanya di depan internet. Walaupun aku mencintai suamiku clan aku belum melihat cinta seperti cintaku kepadanya. Akan tetapi aku juga mengagumi, hanya mengagumi, orang yang berbincang denganku lewat chatting.
Aku seorang gadis dari keluarga taat beragama dan ternama. Aku dididik di atas akhlak dan pendidikan Islam. Aku bukan gadis rendahan atau pencari hiburan. Aku tidak membayangkan suatu hari di mana aku melakukan perbuatan yang mengundang murka Allah. Aku menikah dengan seorang laki-laki yang dihormati. Dia mencintaiku dan aku mencintainya. Dia sangat mempercayaiku, sangat memanjakanku. Bahkan ke luargaku dan beberapa kerabat mengakui bahwa aku sangat dimanjakan oleh suami. Kemanjaan yang belum pernah didapatkan oleh seorang istri di manapun. ::::.
Aku tidak pernah ingat bahwa aku pernah meminta sesuatu kepada suami, tapi dia menolaknya dengan mengatakan’tidak’. Semua yang aku minta, dia penuhi. Sampai tibalah hari ketika aku memintanya memasang internet. ::::.
Dengan berjalannya waktu kekagumanku kepadanya berubah menjadi cinta yang mengalahkan cintaku kepada suamiku. Aku berlari dari kemarahan suamiku ke internet untuk berbincang kepadanya. Dalam satu kesempatan, aku kehilangan kontrol. Aku bertengkar dengan suamiku. Akibatnya dia memutus internet dan mengeluarkan komputer dari rumah. Aku marah kepada suamiku, karena untuk pertama kalinya dia marah kepadaku. Aku membalasnya dengan memutuskan untuk berbicara dengan orang itu melalui telepon.
Klik untuk dapet UANG GRATISS...!! |
Suamiku bertanya, ada apa? Semakin banyak masalah antara aku dan suamiku. Aku tidak tahan dan aku semakin membencinya. Selanjutnya, suamiku mulai mencurigaiku dan menyelidiki urusanku. Suatu ketika dia menemukan bukti bahwa aku telah berbicara dengan seorang laki-laki melalui telepon. Dia menginterogasiku, dan akhirnya aku mengakui hal yang sebenarnya. Aku berkata, “Aku tidak menginginkannya dan benci hidup bersama-nya.“ Walaupun demikian suamiku tetap bersikap baik kepadaku. Dia tidak membuka aibku atau melaporkan nya kepada keluargaku. Dia berkata kepadaku. “Aku mencintaimu.
Pasang IKLAN dapet RUPIAH |
Aku tidak bisa terus begini bersamamu, wahai anak manusia. Semoga Allah menutup kesalahan kita dan kesalahanmu. Akan tetapi kamu harus mengatakan kepada keluargamu, bahwa kamulah yang tidak ingin hidup bersamaku.” Aku membencinya hanya karena persoalan sepele seputar internet. Dia bukanlah orang yang memperlakukanku dengan buruk, bukan orang yang bakhil kepada ku dan tidak pernah melalaikan apapun terhadapku. Hanya karena dia mengatakan, “Aku tidak ingin ada internet di rumahku.” Aku lalu membencinya. Sungguh, aku telah buta. Aku tidak mengetahui semua, itu kecuali ketika nasi telah menjadi bubur. Aku kembali kepada laki- laki selingkuhanku itu. Kami terus bertemu dan bermain. Dia tidak melamarku, maka kami bertengkar. Aku katakan kepadanya, “Jika kamu tidak melamarku, maka aku akan meninggalkanmu.” Dengan tenang dia menjawab, “Wanita tolol, bagaimana kamu percaya ketika aku berkata kepadamu bahwa aku tidak bisa mengenal selainmu. Dan aku bersumpah aku tidak pernah bertemu dengan wanita yang lebih manis darimu. Kamulah wanita termanis yang pernah aku jumpai dalam hidupku.
Daftar GRATIS dapet DUIT..!!! |
Ucapannya aku menukilkan kepada kalian, seperti dia mengatakannya kepadaku. Aku tidak berbohong. Tidak menambah dan tidak pula mengurangi, tidak satu kata pun. Aku sekarang sangat bingung. Sering aku ber pikir untuk bunuh diri. Aku memohon kepada Allah agar memberikan petunjuk dan menjauhkanku dari jalan kegelapan. Nasihatku kepada seluruh ukhti muslimah, agar kalian menjaga apa yang telah kalian cintai. Jangan tertipu oleh bualan banyak pemuda yang mengambil kesempatan melalui chatting untuk menjerumuskan para gadis, bahkan para wanita yang telah bersuami . Hal ini lebih mudah bagi mereka daripada pembicaraan jorok di pasar, sekaligus sebagai peluang besar untuk menjerat para wanita demi memenuhi nafsu mereka.
Wujudkan IMPIANmu Bersama Kami |
“‘ [Website Muntada ats- Tsurayya] (Sumber: Buku ” Korban Lelaki Hidung Belang ”, Khalid Abu Shalih, Penerbit Elba, Hal.194-199
Thank to INSANI
Demikianlah Artikel JERITAN KORBAN CHAT (ING)
Sekianlah artikel JERITAN KORBAN CHAT (ING) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel JERITAN KORBAN CHAT (ING) dengan alamat link http://bismillah-go.blogspot.com/2012/02/jeritan-korban-chat-ing.html
0 Komentar untuk "JERITAN KORBAN CHAT (ING)"
TINGGALKAN KOMENTAR DISINI